Home » » Tuntutan Kompetensi TIK pada Keterampilan Abad 21

Tuntutan Kompetensi TIK pada Keterampilan Abad 21

Oleh: Firman Oktora. S.Si., M.Pd.


Akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, industri kini berkembang memasuki gelombang ke-4 yaitu industri kreatif, dimana produknya adalah hasil yang mengandung kebaruan, yang dapat di wujudkan dalam bentuk berbagai benda, media, sistem dan perangkat-perangkat yang mempunyai unsur baru. Disini kreatifitas memegang peranan penting, maka dari itu proses pendidikan yang berorientasi pada pengembangan kreatifitas perlu dipersiapkan secara terprogram, sementara itu perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi utilitas dalam memberikan manfaat yang lebih luas dalam menopang era industri kreatif.


Namun saat ini masih terjadi disparitas kapasitas institusi pendidikan dari sisi ruang, guru/dosen maupun infrastruktur pendukung, kemudian kesenjangan antara pemanfaatan teknologi di sekolah dengan di luar sekolah apalagi dunia kerja masih jauh. Sementara tuntutan keterampilan yang seyogyanya dimiliki pada abad 21 meliputi: multitasking; multimedia learning; online social networking; online info searching; games, simulation & creative expression, maka dari itu perlu adanya integrasi antara program pendidikan dengan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), sehingga terjadi perubahan tradisi belajar, yaitu tradisi lisan kemudian tradisi tulisan/cetak hingga tradisi digital, hal tersebut akan menantang kita untuk memiliki 12 kompetensi berbasis TIK antara lain : searching; collecting; creating; sharing; communicating; coordinating; meeting; socializing; evaluating; buying-selling; gaming dan learning.

Peran TIK menjadi cukup strategis dalam melakukan integrasi keterampilan abad 21 pada proses pembelajaran, dalam hal ini TIK sebagai alat bantu pembelajaran baik guru maupun siswa, serta sebagai media interaksi antara guru dan siswa; kemudian TIK sebagai fasilitator pendidikan, misalnya dalam bentuk perpustakaan online, pojok internet, intranet sekolah, ruang multimedia, alat ajar multimedia, video conference dll. Selain itu juga TIK sebagai penunjang administrasi sekolah. Diharapkan dengan memanfaatkan TIK akan terbangun komunitas cerdas dan kreatif yang mana terjadi perkembangan kultur dari download nation menjadi upload nation, dimana akan tercipta karya-karya baru yang inovatif. Kegiatan pembelajaran pun seyogyanya berubah dari mengajar menjadi belajar, sehingga peran guru dan siswa berada pada posisi sama sama belajar, disini guru memberi banyak pilihan dan tanggung jawab kepada siswa, sementara siswa berhak menghasilkan dan membagi ilmu serta berpartisipasi sebagai ahli. Dengan begitu maka pendidikan masa mendatang akan bersifat lebih berkarakter, terbuka, interaktif, beragam, multidisipliner serta terkait pada produktifitas kerja dan kompetitif. Wallahualam bishawab.***Penulis adalah Anggota Tim Pengembang Kurikulum Dikmenti Provinsi Jawa Barat.

0 komentar:

Posting Komentar