istilah hacker di dunia maya



Hacker, sebuah istilah yang mungkin tidak asing lagi bagi telinga kita. Menurut stigma yang umum berkembang di masyarakat,
hacker identik dengan seseorang yang gila komputer yang aktifitas sehari-harinya tidak terlepas dari kriminalitas alam maya
seperti pembobolan situs web, pencurian identitas, pencurian nomor kartu kredit, penyebaran virus, pencurian data-data organisasi atau perusahan dan lain sebagainya. Hacker biasanya digambarkan dengan sosok seorang yang anti sosial, gila teknologi, suka menyendiri, dan aktifitas sehari-harinya hanya didepan komputer.

Sebagian dari ilustrasi diatas mungkin benar sementara sebagian lain banyak yang melenceng dan menjadi pemahaman umum dari generasi ke generasi. Salah kaprah tentang Hacker sebenarnya sangat berkaitan dengan aktifitas hacker sendiri yang banyak menimbulkan kontroversi di masyarakat selain itu ditambah pula dengan 'bumbu' yang diberikan oleh kalangan pers dan film maker(baca: holywood) dalam mendeskripsikan aktifitas seorang hacker sehingga tanpa sadar memberikan bias negatif tentnag hacker dan akhirnya membuat istilah hacker sangat jauh melenceng dari maksud sebenarnya.

Untuk itu diperlukan sebuah pembahasan khusus tentang Hacker agar masyarakat dapat menilai aktifitas mereka secara lebih objektif. Maka untuk itulah tulisan ini saya buat, diharapkan artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.

RAPAT MGMP PAI SMA

KH. Hasyim Asy'ari


KH. Hasyim Asy'ari

Menyebut nama KH Hasyim Asy'ari, orang tentu akan berpikir pada pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Tak salah memang, sebab dengan peran sebagai tokoh sentral, NU mampu menjadi organisasi keislaman yang diikuti banyak masyarakat Muslim di Indonesia.
Selain itu, KH Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Tebuireng (Jombang). Namanya juga sangat lekat dengan tokoh pendidikan dan pembaru pesantren di Indonesia. Selain mengajarkan agama pada pesantren, ia juga mengajar para santri membaca buku-buku pengetahuan umum, berorganisasi, dan berpidato. Ia merupakan salah seorang tokoh besar Indonesia abad ke-20.
KH Hasyim Asy'ari dilahirkan pada 14 Februari l871, di Pesantren Gedang, Desa Tambakrejo, sekitar dua kilometer ke arah utara Kota Jombang, Jawa Timur. Ia merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara pasangan Kiai Asy'ari dan Nyai Halimah. Dari garis ibunya, kyai Hasyim Asy'ari merupakan keturunan dari Raja Brawijaya IV.
Ayahnya, Kiai Asy'ari, adalah menantu Kiai Utsman, pengasuh pesantren Gedang. Sehingga, sejak kecil, ia sudah mendapatkan pendidikan agama yang cukup dalam dari orang tua dan kakeknya. Ia diharapkan menjadi penerus kepemimpinan pesantren.

Mandiri sejak belia
Bakat kepemimpinan Kiai Hasyim sudah tampak sejak masa kanak-kanak. Ketika bermain dengan teman-teman sebayanya, Hasyim kecil selalu menjadi penengah. Jika melihat temannya melanggar aturan permainan, ia akan menegurnya. Dia membuat temannya senang bermain karena sifatnya yang suka menolong dan melindungi sesama.

Pada 1876 M, tepatnya ketika berusia 6 tahun, Hasyim kecil bersama kedua orang tuanya pindah ke Desa Keras (Diwek), sekitar 8 kilometer ke selatan Kota Jombang. Kepindahan mereka adalah untuk membina masyarakat di sana. Di Desa Keras, Kiai Asy'ari diberi tanah oleh sang kepala desa, yang kemudian digunakan untuk membangun rumah, masjid, dan pesantren. Di sinilah Hasyim kecil dididik dasar-dasar ilmu agama oleh orang tuanya.
Hasyim juga menyaksikan secara langsung cara dan metode Kiai Asy'ari membina dan mendidik para santri. Hasyim hidup menyatu bersama santri. Ia mampu menyelami kehidupan santri yang penuh kesederhanaan dan kebersamaan. Semua itu memberikan pengaruh yang sangat besar pada pertumbuhan jiwa dan pembentukan wataknya di kemudian hari.
Selain itu, sejak kecil Kiai Hasyim juga sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasannya. Pada usia 13 tahun, dia sudah bisa membantu ayahnya mengajar santri-santri yang lebih besar (senior) darinya.

Kumpulan Serial Number

Kumpulan Serial Number
Minggu, 19 September 2010 @ 13:55 WIB - Komputer & Internet   Berikut ini ada sedikit Serial Number yang saya dapatkan, apabila ada yang ingin mencari Serial Number yang lain atau memiliki Serial Number yang lebih boleh menyumbangkan serial numbernya disini. Sebenarnya sih rugi nih perusahaan yang mengeluarkan produk yang diketahui banyak orang mengenai serial numbernya, tapi ngak apa-apa kalau hanya untuk belajar dan tidak untuk komersil, he..hee,,hee..


3DS Max v3.1 Win9xNT
SN : 110-12345678 CD Key : S4ED6W


ACDSee 4.0 Winall.Regged
654-237-149-322-681-441

ACDSee 4.01
148-817-607-012-681-441 / 711-108-595-288-491-441

ACDSee 5.0
581-076-451-038-881-441

ACDSee 5.0 PowerPack
382-936-064-050-881-441

ACDSee 5.0 Standar
664-828-790-472-

Blog Komunitas Pasar Modal

UPACARA HUT KEMERDEKAAN RI KE-66

Ceramah Ramadhan 10: Ramadhan Momentum Tepat untuk Taubat

Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah,
Selain dikenal sebagai syahrul shiyam, syahrul shabr, syahrut tarbiyah, dan syahrul jihad, Ramadhan juga dikenal sebagai syahrut taubah. Disebut sebagai syahrut taubah karena Ramadhan memang saat yang tepat untuk bertaubat. Dan sebaik-baik taubat adalah taubat yang segera, tanpa menunggu dan menunda-nunda. Dengan demikian, terkumpullah dua keutamaan jika kita bertaubat saat ini: keutamaan karena Ramadhannya, dan keutamaan karena menyegerakan taubat.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ

Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu (QS. Ali Imran : 133)

Berbisnis dalam Terminologi al-Qur’an

Berbisnis dalam Terminologi al-Qur’an
Harus diakui bahwa motivasi memperoleh imbalan atas ibadah yang dilakukan baik keterhindaran dari neraka maupun perolehan surge, kendati tidak dilarang oleh al-Qur’an dan Sunnah, tetapi ia bukanlah motivasi tertinggi. Betapapun, pada akhirnya kita dapat berkata bahwa “berbisnis” dengan Allah bukanlah sesuatu yang terlarang, kalau enggan berkata ia dianjurkan oleh-Nya. Bukankah al-Qur’an menggambarkan hubungan take and give antara Allah dan manusia? QS. at-Taubah [9]: 104 menyatakan :
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima taubat (member pengampunan) kepada hamba-hamba-Nya dan (sebagai imbalannya) dia menerima sedekah/zakat dan sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang?’.